Loading...

PERHATIKAN dulu Hal berikut Ini Sebelum Anda Menghangatkan Makanan menggunakan micro Wave!

loading...

Loading...

Karena alasan hemat waktu dan kepraktisan, sebagian orang mempunyai kebiasaan menghangatkan makanan dari lemari es langsung menggunakan microwave. Dan dalam waktu kurang dari tiga menit saja, makanan tersebut sudah siap untuk disantap. Namun, tahukah anda jika terlalu sering menyantap makanan yang dipanaskan menggunakan microwave sebenarnya kurang baik bagi kesehatan? Ada beberapa masalah kesehatan di balik penggunaan microwave untuk memanaskan atau memasak makanan, apa saja itu? Berikut ulasannya…


Hilangnya nutrisi

Memanaskan makanan dengan menggunakan microwave berpotensi menghilangkan nutrisi asli dari makanan tersebut. Makanan yang seharusnya bergizi, bisa berubah menjadi ‘makanan mati’ akibat pemanasan dielektrik gelombang mikro. Secara teknis, molekul air yang berputar secara cepat diiringi frekuensi tinggi pada microwave akan menghasilkan gesekan molekul yang dapat memanaskan makanan. Hal ini mengakibatkan perubahan struktur molekul pada makanan sehingga kandungan gizinya akan berkurang.

Menimbulkan karsinogen pada makanan

Saat anda memanaskan makanan yang terbungkus plastik ke dalam microwave, maka ini berpotensi menimbulkan karsinogen dalam makanan tersebut. Karsinogen adalah zat penyebab kanker. Bahkan, berdasarkan sebuah penelitian di Rusia dan di Jerman, pemerintah rusia akhirnya memberikan peringatan tentang bahayanya microwave bagi kesehatan manusia dan juga lingkungan.

Menurut situs foodbabe.com, pembungkus makanan memiliki kandungan zat kimia beracun seperti benzena, polyethylene terpthalate (PET), xilena, toluena, dan BPA. Wadah atau bungkus plastik yang ikut dipanaskan bersamaan dengan makanan, akan melepaskan karsinogen bersama dengan racun lainnya yang berbahaya ke dalam makanan. Apabila zat dan racun tersebut diserap tubuh, tentunya sangat berbahaya sekali bagi kesehatan.

Menghilangkan kandungan gizi ASI dan vitamin B12

Manfaat vitamin B12 akan hilang dengan segera setelah dipanaskan menggunakan microwave. Pada sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Agricultural and Food Chemistry, para peneliti melakukan pengamatan terkait efek pemanasan microwave terhadap hilangnya vitamin B12 pada makanan baku seperti susu dan daging sapi. Hasilnya menunjukkan bahwa ada 30 hingga 40 persen vitamin yang hilang akibat pemanasan menggunankan microwave. Perubahan vitamin B12 menjadi bentuk yang tidak aktif ditemukan pada makanan selama proses pemanasan di microwave. Zat-zat dalam ASI yang berperan sebagai pelawan bakteri diketahui juga hancur saat dipanaskan di microwave. Temuan ini diterbitkan di jurnal Pediatrics.

Para peneliti menguji 22 sampel ASI beku dengan tujuan untuk mengetahui kegiatan antibodi dan lisozim dengan memanaskan sampel tersebut selama 30 detik, menggunakan pengaturan suhu yakni tinggi dan rendah. ASI yang dipanaskan dengan suhu tinggi mempunyai pertumbuhan (bakteri) E Coli lebih besar, yaitu 18 kali lebih tinggi daripada ASI yang tidak dipanaskan. Sedangkan ASI yang dipanaskan di suhu rendah juga mengalami peningkatan pertumbuhan bakteri tersebut dan mengalami penurunan aktivitas lisozim. Pertumbuhan bakteri tersebut berbahaya bagi bayi.

Mengubah detak jantung

Microwave dapat memberikan efek langsung bagi tubuh akibat radiasi gelombang mikro 2,4 GHz yang dihasilkan. Sebuah penelitian oleh Dr Magda Havas dari Trent University menunjukkan bahwa tingkat radiasi yang dipaparkan microwave mempengaruhi denyut jantung. Bila anda merasakan detak jantung tidak beraturan atau nyeri dada dikarenakan sering mengkonsumsi makanan yang dipanaskan oleh microwave, maka sebaiknya hentikan penggunaan microwave.

Mengubah komposisi darah

Sebuah studi klinis di Swiss menunjukkan adanya perubahan darah pada orang yang mengkonsumsi sayuran dan susu yang dipanaskan dengan microwave. Delapan partisipan mengkonsumsi makanan yang diproses secara berbeda, salah satunya dipanaskan dengan memanfaatkan microwave. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa jumlah sel darah merah mengalami penurunan, sedangkan jumlah sel darah putih mengalami peningkatan bersamaan dengan kadar kolesterol dalam tubuh. Radiasi non-ionizing microwave dapat mempengaruhi perubahan komposisi darah dan detak jantung. (berbagai-sumber)
Loading...
Tag : Dapur, Info
loading...
Back To Top